eddiegarza.net – Kita semua sepakat bahwa untuk berhasil mengejar impian kita, kita harus menjauhi kemalasan. Maka penting bagi kita untuk tahu penyebab malas bekerja.
Namun, tidak bisa dipungkiri kita sering mengalami rasa malas, atau sering kita sebut dengan rasa malas. Faktor emosional dan atmosfer seringkali menjadi alasan mengapa kita memahami kemalasan, dan pada akhirnya kita tidak berusaha melawan rasa malas tersebut.
Faktanya, para peneliti mengatakan, kurangnya motivasi karena kemalasan lebih dipengaruhi oleh faktor biologis daripada hanya sikap dan kebiasaan atau emosi dan keadaan.
Mengapa kemalasan bisa terjadi?
Penyebab Malas Bekerja Menurut Pakar
Beberapa peneliti di Universitas Oxford melakukan penelitian menggunakan magnetic resonance imaging (MRI), alat yang menampilkan gambar belahan otak manusia. Penelitian ini dirancang untuk menguji motivasi dan kemalasan.
Pemindaian menunjukkan bahwa ketika orang memutuskan untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu, area premotor otak menyala, dan titik lain di otak yang mengontrol gerakan tubuh juga kita aktifkan. Area premotor adalah wilayah otak yang penting karena mengarahkan gerakan kita dan mengontrol otot-otot besar dan proksimal tubuh.
Pada orang malas, area premotor otak tidak menyala, sehingga mereka tidak mengirim sinyal ke otot-otot besar dan proksimal tubuh. Koneksi otak yang menerjemahkan “keputusan untuk melakukan sesuatu” menjadi tindakan menjadi tidak efektif pada orang malas, menyebabkan kemalasan, kelelahan, dan kelemahan, karena otak harus bekerja lebih keras untuk menerjemahkan keputusan yang fix menjadi tindakan.
Sebuah studi dalam jurnal Cerebral Cortex yang terbit pada Oxford Academic pada tahun 2012, menemukan bahwa kadar dopamin di otak juga berdampak pada motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Tingkat dopamin dapat mempengaruhi area otak yang berbeda secara berbeda. Para peneliti menemukan bahwa orang pekerja keras memiliki dopamin paling banyak di dua area otak yang memainkan peran penting dalam penghargaan dan motivasi.
kemalasan adalah penyakit
Kemalasan harus kita jadikan sebagai penyakit. Kemalasan jangka panjang berdampak pada penyakit berbahaya seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi, sehingga dapat kita simpulkan bahwa kemalasan adalah sumber penyakit. Oleh karena itu, perlu kita sikapi dan carikan solusinya.
“Olahraga dan aktivitas fisik adalah cara untuk menghindari kemalasan, tetapi nutrisi dan olahraga kurang masyarakat pahami saat ini”
Mendapatkan gaya hidup sehat melalui gaya hidup aktif dan olahraga adalah kunci dari kemalasan. Namun, masih banyak orang yang tidak menyadari nutrisi dan olahraga teratur.
Cara hidup yang salah adalah penyebab kemalasan
Malnutrisi tidak hanya muncul karena malnutrisi. “Ingat, gizi buruk bukan hanya tentang orang yang kurang gizi. Ini tentang komposisi asupan gizi yang salah,” ujarnya. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa rasa malas berasal dari kebiasaan hidup yang salah.
-
Lewati sarapan
Misalnya, Anda melewatkan sarapan, sehingga rasa lapar muncul lebih besar saat makan siang, dan Anda perlu untuk banyak makan menu tinggi karbohidrat. Akibatnya, kadar gula dalam darah meroket, yang berdampak pada penghambatan neuron orexin di hipotalamus otak, yang bertanggung jawab untuk membuat Anda tetap terjaga dan fokus. Tak heran setelah makan siang, Anda merasa mengantuk dan malas untuk beraktivitas.
-
Makan sebelum tidur
Makan makanan dan minuman manis atau tinggi karbohidrat sebelum tidur juga bisa berakibat buruk. Masuknya gula menyebabkan tubuh memerintahkan otak untuk mengeluarkan hormon insulin. Dengan insulin, semua gula dalam darah yang masuk ke dalam sel otot, hati dan lemak. Akibatnya, gula darah turun, sehingga otak menginstruksikan tubuh untuk memproduksi hormon yang membuat Anda tidur nyenyak dan bangun dengan perasaan lesu, pegal, dan malas!
-
Pola makan yang salah
Kurangnya aktivitas fisik juga bisa jadi faktor kesalahan pola makan, seperti tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Harapannya, dengan tidak adanya karbohidrat, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi. Padahal, tubuh lebih memilih untuk mengonsumsi suplai glikogen (protein otot) daripada membakar lemak.
Selain itu, untuk setiap kilogram glikogen yang dibakar, tubuh juga kehilangan tiga kilogram air yang terikat glikogen. Tak heran jika pelaku diet jenis ini selalu terlihat ringkih dan tidak berenergi.
Jadi, jangan remehkan rasa malas yang sering muncul para pejuang impian. Pelajari tentang tubuh, diet, dan gaya hidup Anda. Dengan menerapkan pola hidup sehat dan menghindari rasa malas, proses mengejar impian akan lebih lancar.
Juga, untuk meningkatkan motivasi Anda, ikuti kampanye sosial Kejar Dreams di media sosial untuk motivasi harian, tips dan trik untuk meningkatkan produktivitas dan pembaruan tren lainnya agar Anda tetap bersemangat dan termotivasi untuk mengejar impian Anda :).
Demikianlah penyebab malas bekerja yang bisa kami sampaikan. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran pentingnya ya.
Sumber : https://nexmedia.co.id